Laporan Praktikum Kimia
“Reaksi
Endoterm dan Eksoterm”
Di
susun oleh:
Murni Wulandari
Kelas
:
XI
IPA 4
Guru
pembimbing :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014
A.
Tujuan Percobaan
Membedakan reaksi endoterm dan
eksoterm
B.
Landasan Teori
Reaksi
eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi endotrm
adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau
kapur tohor,CaO(s)Dimasukan ke dalam air.
CaO(s)
+ H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di
atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke
lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh
reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s)
+ Air => NH4Cl(aq)
Sistem
menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi
kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih
besar dibanding sebelum reaksi.
Contoh
yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan
penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan
dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa
panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari.
Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu
disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es.
Apa yang
sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda
yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarrkan
dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama.
Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal
tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.
Harga ∆H
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu
reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari
sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh
karena itu ∆H bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih
besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan
demikian, maka pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).
Reaksi
eksoterm, Hp < Hr, sehingga ∆H bertanda negatif (-)
Reaksi
endoterm Hp>Hr, sehingga ∆H bertanda positif(+)
Persamaan
Termokimia
Penulisan
suatu persamaan reaksi yang disertai dengan harga perubahan entalpinya
dinamakan persamaan termokimia. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia
untuk reaksi eksoterm dan endoterm.
Persamaan
trermokimia untuk reaksi eksoterm:
CaO(s)
+ CO2(g) => CaCO3(s) ∆H= -a kJ
Persamaan
termokimia untuk reaksi endoterm:
CaCO3(s)
=> CaO(s) + CO2(g) ∆H= +a kJ
C.
Cara Kerja
1. Alat
dan Bahan
·
Tabung reaksi dan rak
·
Sumbat tabung
·
Batang pengaduk
·
Gelas kimia
·
Spatula kaca
·
Gelas ukur
·
Pipet tetes
·
Termometer
·
Pita Mg
·
Larutan HCl 1 M
·
Ba(OH)2.8H2O
·
NH4Cl
·
Bubuk oralit
·
Bubuk detergent
·
Urea
·
Air
2. Cara
kerja
a. Bagian
I
1) Masukkan
5 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambahkan pita Mg.
2) Amati
apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya.
3) Masukkan
Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu, kemudian
tutuplah tabung tersebut.
4) Pegang
tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas
yang timbul.
b. Bagian
II
1) Masukkan
50 ml air kedalam gelas kimia, catat suhunya.
2) Masukkan
bubuk oralit. Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat
diaduk.
3) Masukkan
50 ml air kedalam gelas kimia. Masukkan bubuk detergent, aduk larutan kemudian
amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4) Masukkan
50 ml air ke dalam gelas kimia. Masukkan urea, aduk larutan kemudian amati suhu
larutan setelah beberapa saat diaduk.
D.
Hasil Pengamatan
Bagian
I
Perlakuan
|
Hasil
|
HCl
+ Mg
|
Bergelembung,
berasap, panas, terlarut,berbau
|
Ba(OH)2
+ NH4Cl
|
Tidak
ada reaksi
|
Bagian
II
Pemeriksaan suhu
|
Suhu
|
Suhu
awal
|
26◦
|
Suhu
akhir larutan oralit
|
25◦
|
Suhu
akhir detergent
|
27◦
|
Suhu
akhir larutan urea
|
25◦
|
E.
Pembahasan
Pada percobaan pertama,
5 ml larutan HCL dicampur dengan pita Mg, setelah dicampur dapat dilihat
larutan HCL menjadi bergelembung,panas, berasap, berbau, dan pita Mg terlarut
sedangkan saat larutan Ba(OH)2.8H2O dan NH4 Cl
dicampur, kami tidak melihat reaksi apapun terhadap larutan itu.
Pada percobaan kedua,
suhu 50 ml air adalah 26◦ setelah dicampur dengan oralit, suhu menjadi 25◦ ,
berbeda dengan dicampur detergent suhu menjadi 27◦ sedangkan pada larutan urea
suhu berubah menjadi 25◦.
F.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan, dapat
disimpulkan bahwa Reaksi Eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu sedangkan
Reaksi Endoterm ditandai denga penurunan suhu. Dari praktikum yang telah
dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013, dapat diketahui bahwa larutan
eksoterm atau yang melepaskan energi adalah larutan detergent, sedangkan
larutan endoderm atau yang menerima kalor adalah larutan oralit dan larutan
urea.
G.
Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan:
1. Manakah
yang termasuk reaksi endoterm?
2. Manakah
yang termasuk reaksi eksoterm?
3.
Gambarlah diagram tingkat energi
untuk reaksi di atas!
Jawaban:
1. Yang
termasuk reaksi endoterm adalah larutan oralit dan larutan urea.
2. Yang
termasuk reaksi eksoter adalah larutan detergent.
3. Diagram
tingkat energi:
H.
Daftar Pustaka
·
Justiana,
Sandri . 2009. Kimia 2 .
Jakarta : Yudhistira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar