Jumat, 11 Oktober 2013

contoh laporan kimia "Reaksi Endoterm dan Eksoterm"



Laporan Praktikum Kimia

“Reaksi Endoterm dan Eksoterm”



Di susun oleh:
Murni Wulandari

Kelas :
XI IPA 4

Guru pembimbing :
Dicky Julianza Putra



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014


  A.   Tujuan Percobaan
Membedakan reaksi endoterm dan eksoterm

   B.   Landasan Teori
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi endotrm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor,CaO(s)Dimasukan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s) + Air => NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.

Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es.

Apa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarrkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.

Harga ∆H Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu ∆H bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).

Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ∆H bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm Hp>Hr, sehingga ∆H bertanda positif(+)

Persamaan Termokimia

Penulisan suatu persamaan reaksi yang disertai dengan harga perubahan entalpinya dinamakan persamaan termokimia. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm dan endoterm.

Persamaan trermokimia untuk reaksi eksoterm:
CaO(s) + CO2(g) => CaCO3(s) ∆H= -a kJ
Persamaan termokimia untuk reaksi endoterm:
CaCO3(s) => CaO(s) + CO2(g) ∆H= +a kJ


  C.   Cara Kerja
1.      Alat dan Bahan


·         Tabung reaksi dan rak      
·         Sumbat tabung
·         Batang pengaduk
·         Gelas kimia
·         Spatula kaca
·         Gelas ukur
·         Pipet tetes
·         Termometer
·         Pita Mg
·         Larutan HCl 1 M
·         Ba(OH)2.8H2O
·         NH4Cl
·         Bubuk oralit
·         Bubuk detergent
·         Urea
·         Air



2.      Cara kerja
a.       Bagian I
1)      Masukkan 5 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambahkan pita Mg.
2)      Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya.
3)      Masukkan Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu, kemudian tutuplah tabung tersebut.
4)      Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul.

b.      Bagian II
1)      Masukkan 50 ml air kedalam gelas kimia, catat suhunya.
2)      Masukkan bubuk oralit. Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
3)      Masukkan 50 ml air kedalam gelas kimia. Masukkan bubuk detergent, aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4)      Masukkan 50 ml air ke dalam gelas kimia. Masukkan urea, aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.

  D.   Hasil Pengamatan
Bagian I
Perlakuan
Hasil
HCl + Mg
Bergelembung, berasap, panas, terlarut,berbau
Ba(OH)2 + NH4Cl
Tidak ada reaksi

Bagian II
Pemeriksaan suhu
Suhu
Suhu awal
26◦
Suhu akhir larutan oralit
25◦
Suhu akhir detergent
27◦
Suhu akhir larutan urea
25◦


  E.   Pembahasan
Pada percobaan pertama, 5 ml larutan HCL dicampur dengan pita Mg, setelah dicampur dapat dilihat larutan HCL menjadi bergelembung,panas,  berasap, berbau, dan pita Mg terlarut sedangkan saat larutan Ba(OH)2.8H2O dan NH4 Cl dicampur, kami tidak melihat reaksi apapun terhadap larutan itu.
Pada percobaan kedua, suhu 50 ml air adalah 26◦ setelah dicampur dengan oralit, suhu menjadi 25◦ , berbeda dengan dicampur detergent suhu menjadi 27◦ sedangkan pada larutan urea suhu berubah menjadi 25◦.

  F.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa Reaksi Eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu sedangkan Reaksi Endoterm ditandai denga penurunan suhu. Dari praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013, dapat diketahui bahwa larutan eksoterm atau yang melepaskan energi adalah larutan detergent, sedangkan larutan endoderm atau yang menerima kalor adalah larutan oralit dan larutan urea.

  G.  Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan:
1.      Manakah yang termasuk reaksi endoterm?
2.      Manakah yang termasuk reaksi eksoterm?
3.      Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi di atas!
Jawaban:
1.      Yang termasuk reaksi endoterm adalah larutan oralit dan larutan urea.
2.      Yang termasuk reaksi eksoter adalah larutan detergent.
3.      Diagram tingkat energi:




  H.  Daftar Pustaka
·         Justiana, Sandri . 2009. Kimia 2 .
Jakarta : Yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar